Kamis, 14 September 2017

Desa Cikoneng Dikenal Karena Rangginangnya

Desa Cikoneng Dikenal Karena Rangginangnya

Kabupaten Garut, Jawa Barat, nyatanya tidak cuma di kenal dengan domba, jaket kulit, jeruk, kopi luwak dan dodol. Garut juga mempunyai bermacam makanan ciri khas yang unik serta menarik untuk dicoba. Salah nya ialah kerupuk kulit dorokdok. 

Bila bicara makanan ringan sekelas ranginang, jadi Desa Cikoneng. Kec. Ciparay, Kab. Bandung, dari dahulu telah populer. Cuma, hingga saat ini beberapa perajin masih tetap berproduksi sendiri-sendiri belum juga diwadahi dalam satu tubuh usaha. 

" Alhamdulillah setiap hari Ibu dapat membuat 3 kuintal hingga 3, 5 kuintal /harinya untuk buat ranginang, " kata seseorang perajin ranginang, Hj. Nunung Nurohmah, di pabriknya, Kamis (29/3). 

Supply ketan, kata Hj. Nunung dari daerah Ciparay ataupun Kab. Subang. " Sedang beberapa bahan seperti bawang goreng, gula aren, pewarna makanan, trasi, keju, ebi, serta cabe dari Kota Bandung. Hal tersebut karena pasar ranginang paling besar di Kota Bandung, Banten serta Jakarta, " tuturnya. 

Sekarang ini harga ketan berbagai macam seperti super Rp 1 juta per kuintal serta kelas umum pada Rp 850. 000, -. " Kenaikan Bahan bakar mintak (BBM) belum juga merasa, tetapi peluang awal April tentu ada perubahan harga bahan baku. Automatis beberapa pengrajin ranginang juga akan menambah harga jual ranginangnya, " tuturnya. 

Harga ranginan di tingkat perajin Rp 19. 000, - per kg untuk ranginang trasi, hitam, danputih. " Sedang ranginang keju, ebi, pedas, serta manis di jual Rp 20. 000, - per kilogramnya. Saya juga akan saksikan dahulu kenaikan harga BBM hingga belum juga tahu berapakah kenaikan harga ranginang, " ucapnya. 

Untuk perajin ranginang, kata Hj. Nunung, hal paling di kuatirkan yaitu cuaca mendung terlebih hujan karna tidak dapat menjemur. " Satu minggu lantas waktu cuaca mendung hingga dua hari ibu mesti rugi hingga Rp 7 juta sebab ranginang yang di buat pada akhirnya tidak berhasil karna tidak dapat dijemur, " katanya. 

Ranginang memerlukan panas matahari hingga tiga hari. " Bila tidak ada cahaya matahari dapat dimasukkan ke oven, tetapi cost produksi juga akan mahal. Ranginang hasil oven juga gampang pecah, " tuturnya. 

Hj. Nunung mengharapkan supaya pemerintah menyalurkan pertolongan pemasaran ataupun permodalan pada entrepreneur kecil. " Kami memerlukan modal berbunga enteng baik dari dana BUMN ataupun dari Pemkab Bandung, " tuturnya yang terasa berat dengan bunga perbankan hingga 14 % satu tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar