Selasa, 20 Maret 2018

Kecimpring Oleh-oleh Khas garut

Kecimpring  Oleh-oleh Khas garut

Liburan ke Bandung, kurang komplit bila tidak membawa oleh-oleh kecimpring, kudapan keripik memiliki bahan basic singkong, ciri khas tatar Sunda. Camilan yang dapat di nikmati sembari makan bakso atau mi ayam ini begitu gampang didapati di toko oleh-oleh. Bahkan juga pedagang asongan juga menjajakannya dimuka pintu tol Pasteur Bandung. 

Sentra pembuatan Kicimpring yaitu di Beberapa besar warga kampung di Kampung Babakan Bandung Desa Pager Wangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 

Untuk Anda yang menginginkan lihat segera industri pembuatan kecimpring dari arah Lembang lewat jalan alternatif Ciumbuleuit atau Dago yang nanti tembus ke Punclut. Sesudah melalui jalan menanjak dengan pemandangan kanan-kirinya kebun, Anda juga akan berjumpa dengan kampung pembuat kecimpring. Ciri-cirinya dimuka teras tempat tinggal warga, Anda juga akan lihat warga jual kecimpring. 

Yuswana, warga Kampung Babakan Bandung Desa Pager Wangi ini jual kecimpring di teras tempat tinggalnya. Kecimpring yang di tawarkan beragam rasa, dari mulai asin, pedas, serta manis. " Umumnya konsumen lebih suka pada rasa manis, " kata Yus sapaan akrab Yuswana yang telah menekuni usaha kecimpring mulai sejak 6 th. kemarin. 

Bahan bakunya dia dapatkan dari petani singkong di Subang. Walau tempat tinggalnya yang bercat hijau itu dikelilingi kebun Singkong, dia tetaplah beli bahan baku itu dari petani dengan harga Rp 1200 per kg. Dalam satu hari, dia dapat membuat 70 kg Singkong jadi kecimpring. 

Langkah awal buat Kicimpring yakni mempersiapkan singkong yang sudah dibikin bersih kulitnya. Lalu singkong diparut memakai mesin parut listrik. " Bila dahulu masih tetap memarut dengan tangan, saat ini sich telah ada parutan listrik, pekerjaan jadi lebih gampang, " tutur ayah dua orang anak itu. 

Setelah itu adonan digabung dengan air, di beri irisan bawang daun, bumbu bawang putih, garam serta penyedap rasa. Kemudian, adonan dimasukan ke loyang bundar tidak tebal dengan berdiameter sekitaran 25 cm. 

Potongan pipa digunakan untuk meratakan adonan. " Dahulu loyangnya tutup panci, saat ini telah ada loyang spesial, " katanya. Lantas adonan di kukus diatas mulut panci yang diisi air mendidih lewat cara di balik. " Agar cepat masak, " katanya. 

Lantas adonan dipotong dengan pisau bambu. Adonan yang masih tetap basah di jemur diatas Seseg, semacam anyaman bambu besar. Penjemuran dikerjakan sekitaran 4-6 jam. " Bila mendung serta hujan selalu, penjemuran dapat dua hari baru kering, " kata Yus. 

Sesudah kering, Kicimpring siap di kemas serta di goreng. Satu kg Kicimpring mentah rasa asin atau original di jual dengan harga Rp. 12. 000 sedang rasa manis serta pedas di bandrol Rp 20. 000, -. Saya sempat memperoleh pesanan 2000 lembar Kicimpring dari turis Singapura, " tuturnya. 

Menurut Lina Marlina, 29 th., istri Yus, usaha kecimpring itu adalah usaha kelanjutan dari ibunya. " Dahulu Ibu saya menjualnya di Pasar Punclut, " tuturnya.  

saat ini, kata Lina, pembuat Kicimpring telah menyusut, walau sebenarnya pemesanan trennya senantiasa naik mulai sejak 2010. Sesudah Tempat tinggal Zakat, instansi yang mengelola zakat menolong memberi sarana modal, sebagian warga kembali menghasilkan Kicimpring. 


Pemberdayaan ekonomi berbasiskan potensi yang dikerjakan oleh Tempat tinggal Zakat Bandung pada warga Babakan Lembang jadi centra pembuatan Kicimpring adalah satu langkah untuk selalu tingkatkan jumlah produksi serta pemesanan. 

" Warga disini tidak cuma memperoleh keuntungan dari usaha ini, tapi nantinya daerah ini dapat jadi kampung daerah tujuan wisata di Bandung, " kata kata Ahmad Arif, Mikro Usaha Office Tempat tinggal Zakat Bandung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar